Cari di Blog Ini

video

Selasa, 15 Maret 2011

Rotasi Bumi Semakin Cepat Akibat Gempa Jepang

Rotasi Bumi Semakin Cepat Akibat Gempa Jepang. Kejadian Gempa dengan kekuatan 8,9 SR di Jepang ternyata membuat Rotasi Bumi semakin cepat dari sebelumnya secara tidak langsung Gempa di Jepang tersebut telah mempersingkat hari dari sebelum kejadian yang membuat kaget seluruh dunia, hal ini tentu membuat heran masyarakat bumi ketika tahu akan hal tersebut.
tsunami di jepang

Studi Gempa Jepang Mempercepat Rotasi Bumi

Seperti yang telah sedikit disinggung diatas, rotasi bumi berubah tidak seperti sebelum kejadian Gempa di Jepang, distribusi massa di Bumi berubah karena pergerakan lempeng dan runtuhnya batuan di kulit Bumi. Hal tersebut diungkapkan oleh Richard Gross, geofisikawan di Laboratorium Propulsi Jet milik NASA di Pasadena, AS.
Beliau mengatakan, “Dengan berubahnya distribusi massa di Bumi, gempa Jepang mengakibatkan Bumi berotasi lebih cepat, mempersingkat hari sebanyak 1,8 mikrodetik,”. Sebelumnya prediksi memperkirakan, perubahan pada Rotasi Bumi akibat Gempa besar di Jepang 11 Maret 2011 kemarin sekitar 1,6 mikrodetik, ternyata prediksi itu meleset, kejadian sebenarnya lebih cepat dari perkiraan.
Jika dibandingkan dengan Rotasi Bumi yang wajar memang cukup jauh atau sangat kecil, kita ketahui panjang atau lamanya satu hari itu adalah 24 jam atau 86.400 detik, jika kita ubah dalam mikrodetik maka akan menemukan angka sekitar 1000 mikrodetik, tapi itu juga tergantung dari variasi musim distribusi massa Bumi.

Contoh Kasus Perubahan Rotasi Bumi Sebelum Gempa Jepang

Kejadian seperti ini atau perubahan pada waktu Rotasi Bumi yang diakibatkan oleh Gempa di Jepang bukan yang pertama, sebelumnya saat gempa besar terjadi di Indonesia tepatnya di Aceh tahun 2004, Rotasi Bumi juga berubah semakin cepat, pada saat itu diketahui telah mempersingkat hari sekitar 6,8 mikrodetik. Pada gempa yang mengguncang Chile pun sama, telah mempersingkat hari sekitar 1,26 mikrodetik.
Perubahan Massa Bumi akibat gempa jepang berdampak pada perubahan Rotasi Bumi
Dalam hal ini, Gross menambahkan kalau perubahan ini belum selesai atau belum berhenti sampai disini, gempa-gempa susulan di jepang yang diketahui sampai ratusan kali juga bisa merubah waktu Rotasi Bumi atau makin mempersingkat waktu hari di bumi. “Gempa susulan juga bisa mengubah waktu rotasi. Namun karena kekuatan gempa susulan lebih kecil, pengaruhnya juga lebih kecil,” ungkap beliau.

Pengungkapan Teori Gempa Jepang Mempercepat Rotasi Bumi

Gross juga mengungkapkan secara teori, menurut beliau jika sesuatu terjadi atau apapun terjadi dan mempunyai dampak pada distribusi massa Bumi hal tersebut juga akan berdampak pada putaran atau Rotasi Bumi. Gempa dilaporkan mempercepat sedikit gerakan rotasi bumi yang biasanya sekitar 1.604 km/jam.

Pembantahan Pendapat Rotasi Bumi Semakin Cepat Akibat Gempa Jepang

Lain halnya dari Gross yang mengatakan bahwa dampak Gempa besar yang disusul dengan Tsunami di Jepang pada Jumat, 11 Maret 2011 kemarin berpengaruh terhadap Rotasi Bumi atau memperpendek waktu hari. Johny Setiawan, sebagai ahli astrofisika dari Indonesia yang bekerja di Max Planck Institute for Astronomy, menyangkal teori atau pendapat Gross tersebut.
Beliau mengutarakan kalau kejadian Gempa besar di Jepang dengan kekuatan 9 SR (Setelah dirubah oleh pihak Jepang) berdampak pada Rotasi Bumi. Menurut beliau, panjang dan pendeknya suatu hari di Bumi itu hanya dapat di pengaruhi jika terjadi sesuatu efek dari luar bumi.
Johny mengatakan, “Kalau Bumi kejatuhan asteroid sehingga massanya bertambah, pasti akan berubah panjang pendeknya hari,” dalam hal ini beliau berpendapat jika massa bumi tetap sama maka harusnya kecepatan rotasi dan lamanya rotasi juga akan tetap sama.
Pendapat para ahli memang selalu berbeda tidak tentu sama dalam menyikapi fenomena alam, contoh ketika Fenomena Supermoon dikaitkan dengan sebagai faktor penyebab kejadian gempa di Jepang. Tak hanya itu, ternyata dalam menyikapi perubahan Rotasi Bumi yang semakin cepat akibat gempa di jepang pun sama.
Reff: Kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar